My Family






Read More...

MANIS ATAU PAHIT???

MANIS ATAU PAHIT???

Masih ingat dengan slogan produk yang berbunyi ‘ Rasa adalah segalanya?’ Ya, rasa memang sangat penting dan mempengaruhi pilihan kita terhadap suatu makanan. Seperti halnya memilih pasangan, pemilihan makanan dengan rasa yang lezat pastinya juga tak kalah penting. Apalagi, hal tersebut sudah berhubungan dengan masalah perut! Selain itu, adanya perbedaan tingkat sensitivitas terhadap rasa pada masing-masing orang juga ikut berpengaruh terhadap pola konsumsi seseorang.

Sensitivitas Rasa dan Genetik



Masing-masing orang memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap masing-masing rasa. Hal ini dipengaruhi oleh factor genetic dan lingkungan. Untuk menentukan sensitivitas seseorang terhadap rasa pahit, biasanya dilakukan pengujian dengan menggunakan senyawa phenylthiocarbamide (PTC) atau senyawa 6-n-propylthiouracil (PROP) yang memiliki rasa pahit.

Mereka yang memiliki tingkat sensitivitas terhadap rasa pahit yang paling tinggi dikenal sebagai supertasters. Mereka yang memiliki tingkat sensitivitas yang sedang terhadap rasa pahit dikenal sebagai tasters, sedangkan nontasters adalah mereka yang tidak sensitive terhadap rasa pahit.

Sensitivitas Rasa dan Pilihan Makanan
Hasil penelitian yang tercantum pada Annals of the New York Academy of Science menunjukan bahwa mereka yang memiliki tingkat sensitivitas terhadap rasa pahit yang tinggi (supertaster) cenderung tidak menyukai dan menolak beberapa jenis makanan, terutama makanan yang pahit. Para supertasters ini diketahui memiliki tingkat kesukaan yang lebih rendah terhadap beberapa jenis sayuran seperti bayam dan sayuran dari golongan Cruciferae (kol, brokoli, dan brussel sprouts).

Tingkat kesukaan yang lebih rendah terhadap beberapa jenis sayuran ini menyebabkan tingkat konsumsi sayuran dari para supertasters juga cenderung lebih rendah. Hal ini diyakini berhubungan dengan tingginya kandungan senyawa-senyawa dengan rasa pahit pada sayuran tersebut. Padahal, sayuran dari golongan Cruciferae diketahui banyak mengandung senyawa-senyawa yang dapat membantu memberikan perlindungan terhadap penyakit kanker, seperti tercantum pada American journal of Clinical Nutrition.

Para supertasters juga diketahui lebih banyak mengonsumsi makanan berlemak dan makanan yang manis, seperti tercantum pada Physiology Behaviour dab BMC Oral Health. Padahal, konsumsi kedua jenis makanan ini erat kaitannya dengan obesitas dan berbagai macam penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes.

Bagi anda yang termasuk supertasters, mulailah tingkatkan konsumsi sayuran dengan memilih jenis sayuran yang tidak terasa pahit namun tetap menyehatkan seperti wortel. Batasi juga konsumsi makanan berlemak dengan memilih makanan rendah lemak. Jika nada ingin mengkonsumsi makanan yang manis, pilihlah makanan manis yang sehat, seperti buah-buahan atau menggunakan pemanis rendah kalori.
Sensitivitas Rasa dan Tingkat Konsumsi
Namun, tingginya sensitivitas terhadap rasa pada para supertasters ternyata dapat membantu mencegah konsumsi makanan secara berlebihan. Hal ini diyakini berhubungan dengan lebih tingginya persepsi terhadap rasa para supertasters.

Sebuah hasil penelitian yang tercantum pada Obesity Research menunjukan bahwa mereka yang tidak sensitive terhadap rasa pahit (nontasters) memiliki tingkat obesitas yang lebih tinggi. Para nontasters ini diketahui memiliki indeks massa tubuh (nilai perbandingan antara berat badan dan tinggi badan) dan total lemak tubuh yang lebih tinggi. Bagi anda yang termasuk nontasters, mulailah membatasi jumlah makanan yang anda konsumsi. Jadilah sedikit lebih pemilih dalam hal makan, dengan memilih yang lebih sehat tentunya.

Jadi, termasuk yang manakah anda??? Coba cermati dari pilihan makanan anda.





Read More...

OTOT KEKAR PECINTA SAYURAN

OTOT KEKAR PECINTA SAYURAN

Para vegetarian tentunya memiliki pertanyaan besar dalam bentuk mereka: apakah mereka dapat membentuk tubuh agar atletis?? Dapatkah mereka sekuat Popeye the spinach man yang berbisep besar? Atau sia-siakah semua usaha yang dilakukan di gym?

Type Umum Vegetarian
Terdapat berbagai type vegetarian, namun ada tiga type umum vegetarian, yaitu:
1. Lacto-ovo-vegetarians : tidak makan daging namun masih boleh mengkonsumsi susu dan telor.
2. Lacto vegetarians : tidak makan daging dan telur, tetapi masih boleh mengkonsumsi susu.
3. Vegans : tidak mengkonsumsi daging, telur, ataupun susu. Mereka murni 'pemakan' makanan nabati.

Sebuah ulasan ilmiah berjudul "Effect of Vegetarian Diets on performance in Strength Sport" yang ditulis oleh Chris Forbes-Ewan, seorang ahli nutrisi dan fisiologi yang bekerja di Organisasi Sains dan teknologi Pertahanan Australia (DSTO) menyimpulkan bahwa tiap tipe dari vegetarian memang meliki pengaruh yang berlainan terhadap kekuatan dan massa otot.



Ulasan ilmiah tersebut menyebutkan bahwa para pria muda vegetarian cenderung memiliki lvel hormone testoteron lebih rendah. Rendahnya ormon ini dapat dikaitkan dengan berkurangnya kekuatan dan lamanya perkembangan massa otot pada pria.

Chris berhasil menganalisa bahwa seorang atlit vegetarian type lacto-ovo-vegetarians sebenarnya tetap bisa memenuhi kebutuhan nutrisi untuk perkembangan otot dengan mengatur menu makanan nabati yang berprotein tinggi, terutama dengan makan telur atau minum susu tinggi protein. Kaum vegetarian ternyata cenderung memiliki asupan yang lebih tinggi akan karbohydrat dan vitamin melalui menu sehari-harinya, serta memiliki asupan lemak yang jauh lebih rendah dari kaum non-vegetarian. Ia meyakinkan bahwa seorang vegetarian, dalam menu keseharian, perlu mengutamakan bahan-bahan pangan nabati yang kaya protein dengan basis kacang-kacangan, polong-polongan dan biji-bijian.


ASAM AMINO ESSENSIAL
We have the real story for this. Steve Holt, seorang binaragawan professional vegetarian berusia 52th dari Kanada telah menjadi seorang vegetarian type lacto-ovo-vegetarians selama 25 th. Pertanyaannya, darimana saja Steve mendapatkan asupan protein extra tiap harinya? Steve berkata bahwa sumber utama proteinnya sehari-hari berasal dari susu tinggi protein, telur, biji-bijian, kacang-kacangan dan juga polong-polongan.

Bahan pangan nabati yang mengandung asam-asam amino essensial untuk pertumbuhan otot cukup beragam. Berikut ialah daftar spesifik dari sumber-sumber bahan nabati yang ternyata mengandung asam-asam amino essensial untuk otot:




Berdasarkan fakta itu, anda yang vegetarian tetap bias memiliki biseps kekar, dada bidang serta sixpack tajam asalkan anda sedikit lebih teliti dan berusaha untuk menyeleksi lebih ketat makanan-makanan tak bernyawa sebagai pedoman menu anda sehari-hari. Tentunya, latihan inrtensif juga harus.

Read More...